Mengenai Saya

Foto saya
Tenggarong, Kalimantan Timur, Indonesia
Rafflesia Arnoldi merupakan salah jenis tanaman langka yang hanya tumbuh di kawasan Sumatra bagian selatan, terutama di Provinsi Bengkulu. Tanaman ini pertama kali ditemukan di Bengkulu pada tahun 1818, oleh seorang letnan dari Inggris, yang pada saat itu tengah menjabat sebagai Gubernur Bengkulu, Thomas Stamford Raffles dan Dr. Arnoldy, seorang ahli botani.

Rabu, 15 Desember 2010

Fuad Affandi – Penemu Pupuk Alami dari Air Liur



Didalam air liur terdapat empat macam bakteri : Saccharomyces, Cellulomonas, Lactobacillus dan Rhizobium. Bakteri-bakteri ini hidup di lambung manusia. Pada saat tidur malam, bakteri ini akan naik dan menyantap sisa-sisa makanan yang berada di rongga mulut.Air liur bisa dijadikan pupuk.Jika anda baru bangun tidur, jangan buru-buru menggosok gigi anda, tapi segeralah berkumur-kumur. Jika sudah berkumur-kumur, jangan buru-buru membuangnya pula, tapi siramlah sejumput kotoran.
Hal ini bukan hanya isapan jempol belaka,melainkan nyata. Fuad Affandi yang menemukan keajaiban tersebut, pupuk alami berbahan liur bacin manusia. Penemuan itu berawal dari ide yang begitu simpel, hingga tak terpikirkan orang lain. Idenya terpantik, waktu Fuad berpikir cara untuk mempercepat pembusukan kotoran-kotoran hewan (sapi, ayam, kambing) yang akan dijadikan pupuk kandang. Proses penghancuran dan pembusukan kotoran-kotoran hewan tadi, normalnya membutuhkan waktu dua hingga empat bulan. Lantas, bagaimana cara mempercepat pembusukannya ? Jawabannya ternyata ada di perut manusia. Bakteri penghancurnya yang ampuh mempercepat proses pembusukan makanan. Logika Fuad sederhana. "Buktinya, hari ini kita makan, besok keluar sudah busuk," tukas alumni Pesantren Lasem, Jawa Tengah ini.
Apa yang dikatakan Fuad bisa dibuktikan secara ilmiah. Menurut peneliti Laboratorium Mikrobiologi Universitas Padjajaran, Bandung.
Pada pagi hari Fuad Affandi memerintahkan 300 santrinya untuk membuang air bekas berkumur kedalam kaleng dan dikumpulkan. Mikroorganisme dalam air liur itu dibiakkan dengan tambahan molase (gula), dedak, dan pepaya.
Beberapa hari berikutnya air liur itu berubah menjadi cairan kental berwarna abu-abu keruh. Fuad lantas menyiramkannya pada kotoran ternak yang sedang diperam. Hasilnya dahsyat, hanya dalam tiga hari kotoran ternak itu hancur lebur dan membusuk, kemudian jadilah pupuk kandang siap pakai.
Penemuan ini diberi nama Mikroorganisme Fermentasi Alami yang disingkat menjadi MFA. Khasiat MFA diantaranya adalah:
  1.  mempercepat ketersediaan nutrisi tanaman, mengikat pupuk dan unsur hara serta mencegah erosi tanah.Selain itu penemuan MFA ini juga memiliki keunggulan, selain harganya murah, hasil tanaman juga tidak kalah jika dibanding dengan menggunakan pupuk kimia.
  2.  memakai pupuk alami tentu lebih sehat, sebab tidak mencemari lingkungan maupun hasil produksinya.
  3. harga hasil tanaman seperti sayur bisa lebih tinggi sebab sayuran terlihat lebih segar, bersih dan bebas dari zat-zat kimia.

By_Ayudia Marina Sendy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar